Senin, 23 Maret 2009

Ketika di Kota Palu (3)

Di kota ini aku belajar lebih mandiri dibandingkan ketika waktu aku kuliah di Jogja. Jika di Jogja dahulu aku dapat pulang sewaktu-waktu dalam keadaan apapun. Ibarat ketika aku tidak punya uang sakupun, aku dapat pulang menggunakan sepeda kumbangku ke kampung halaman. Berbeda ketika waktu aku berada di Kota Palu, tidak setiap saat aku bisa menengok kampung halaman. Untuk pulang sedirian saja aku harus menyisihkan biaya dan waktu yang tepat. Jika menggunakan pesawat, serasa mahalnya minta ampun, gaji tiga bulan saja belum cukup untuk sekali berangkat, apalagi untuk baliknya nanti. Sedangkan jika menggunakan kapal laut, waktu di perjalanan terlalu lama, sehingga cuti bisa habis untuk perjalanan saja. Salah satu cara untuk dapat pulang agak lama hanya dengan memanfaatkan waktu ketika aku mendapat tugas ke Jakarta untuk pelatihan. Selepat diklat tersebut, barulah kuambil cuti (kalau boleh, dan biasanya boleh waktu itu). ya... lumayan setidaknya tiket untuk pulang baliknya telah bisa diatasi.
Dari Aku bujang sampai aku mendapatkan amanah seorang anak laki-laki, dan bahkan ketika aku mendapat kesempatan untuk sekolah lagi. Semuanya penuh dengan suka dan duka. Kenangan tak terlupakan.
Hingga setelah selesai sekolah lagipun aku masih diberi kesempatan kira-kira satu tahun lagi di kota ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hishnun lebih mirip siapa?