Kamis, 12 Maret 2009

Ketika di Kota Palu (2)

Sangat banyak kenangan yang telah menjadi sejarah hidupku yang tertoreh di Kota Palu. Pertama kali aku merantau ke kota ini, aku dalam keadaan bujang (baca= sendirian tanpa sanak saudara). Di kota ini aku dipertemukan Allah dengan jodohku, dan disini pula anak pertamaku lahir. Bulan maret 1999 aku datang ke kota Palu, bekerja dan menjalani rutinitas harian. Hari-hariku saat itu lebih banyak berada di kantor. Sejak jam 7.30 -17.00 jam kerjaku, praktis hubungan di lingkungan tempat kostku bisa dijalin waktu sebelum kantor , sesudahnya dan hari libur yang ada(minggu dan libur nasional).
Akhir tahun 1999 dalam status masih CPNS aku mendapat kesempatan untuk mengikuti diklat selama dua bulan di PIKSI ITB. Beruntung aku, karena ketika itu masih dalam bulan ramadhan, sehingga lebaran aku bisa pulang ke kampung halaman. Saat itu masing-masing kantor wilayah mengutus 2 orang untuk diklat tersebut. Waktu itu dari kanwil Palu yang ditunjuk adalah aku dan Ranu Fatah Wijoyo(teman satu kontrakanku, sekarang dia di KPPN Makale). Temanku sudah berangkat lebih dulu karena memang mulai diklat untuk programmer lebih duluan, sedangkan aku yang ditunjuk untuk DBA berangkatnya belakangan, selisih sekitar 10 hari.
Keberangkatanku ke Bandung ketika itu direncanakan tanggal 1 Januari 2000. Tapi berubah karena waktu itu ada kabar yang menggelisahkanku tentang pergantian abad yang katanya mengganggu sistem komputerisasi dan banyak jadual penerbangan yang dibatalkan. Katanya kalau dipaksakan terbang dapat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Seingatku, paling lambat lapor di tempat pada tanggal 2 Januari 2000, dan penerbanganku dibatalkan. Aku jadi gelisah, karena tanggal dibukanya kembali penerbangan sekitar tanggal 4 januari. Berbagai usaha dilakukan oleh kantorku, mulai mencari maskapai yang lain, sampai minta bantuan orang KPPN yang berhubungan dengan pihak bandara.
Dalam masa ikhtiar tersebut, tepat tanggal 31 Desember 1999 sekitar jam 14.55WITA kantorku dapat telephon dari maskapai yang aku pesan (saat itu merpati) untuk menawarkan penerbangan yang akan berangkat pukul 15.15 WITA. Kurang lebih dalam 5 menit percakapan dan setelah dimintakan ijin ke kepala kantor dibolehkan, aku lalu menyetujui tawaran tersebut. Akhirnya pukul 15.00 aku pulang ke rumah kontrakan yang jaraknya tidak lebih dari 100.m dari kantor. Untung sekali kontrakanku dekat dengan kantor, sehingga persiapan yang mendadakpun bisa dengan cepat ditunaikan. Waktu itu aku dibantu temanku Fery Kurniawan untuk siap-siap selama 5 menit, sedangkan temanku Bagus Nursalim mempersiapkan mobil untuk mengantarku ke bandara. Perjalanan ke bandara ditempuh dalam waktu 5 menit juga, jadi tinggal 5 menit untuk menuju pesawat.
Aku langsung check in dan langsung pula menuju pesawat yang sudah menunggu, kemudian terbanglah pesawatnya. Alhamdulillah ternyata tidak terjadi apa-apa yang tidak diinginkan. Aku tiba di pulau jawa dengan selamat. Ini merupakan kepulanganku ke jawa yang pertama dan sangat membahagiakan diriku. Betapa rinduku akan orang-orang yang kucinta dan tempat diriku dibesarkannya. Terutama terhadap kedua orang tuaku serta keponakanku yang baru berusia 7 tahun.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hishnun lebih mirip siapa?