Minggu, 24 Mei 2009

Kamis pagi di pasar Segiri

Untuk kedua kalinya aku masuk pasar Segiri, Samarinda. Namun yang kali ini benar-benar untuk mencari kebutuhan makan untuk liburan hari kamis kemarin. Ya...namanya sambil mengisi kegiatan liburan di rumah bersama kedua ankku. Soalnya liburan kali ini suasananya sangat tidak mendukung untuk bepergian ke luar rumah.

Setelah kuparkir motor di salah satu tempat parkir di dalam pasar Segiri, langsung saja kutelusuri pasar untuk mencari kebutuhan yang kuperlukan kali ini. Kamis ini aku ingin membuat rendang yang memang merupakan makanan kesukaanku (dan tentunya bagi anak-anakku-asalkan tidak terlalu pedas). Ayam potong, kelapa parut, dan bumbunya, kalau bisa bumbu yang sudah jadi ...biar tidak terlalu repot akan jenis dan takarannya. setelah kukelilingi berkali-kali ternyata aku hanya mendapatkan ayam potong dan kelapa parut saja. Ketika kutanya pada penjual yang ada di situ(tidak hanya satu pedagang lho), ternyata mereka hanya sekedar menunjukkan tempat dan tidak benar-benar memberi tahu tempatnya, karena setelah tempat yang ditunjukkannya tersebut kudatangi ternyata tidak kutemui yang aku cari. Entah apa motivasinya.....tapi ini menunjukkan bahwa mereka termasuk yang mementingkan diri sendiri. (tentunya tidak semua penjual di sana....sebagian saja yang kebetulan kutemui hari itu).

Setelah berkeliling dan bertanya pada para pedagang dan tidak mendapatkan hasilnya, akhirnya kuputuskan untuk cari bumbu di toserba aja (ndak papa lah daripada nggiling bumbu dan ruwet...he..he...). Lalu kucari tempat parkir motorku tadi.....ternyata motorku sudah tidak ada di tempatnya lagi. Kutelusuri dan kuingat-ingat lagi tempat tadi kuparkir motor. Sudah tiga kali bolak-balik kulihat tempat parkir motorku...tapi tidak kutemukan motorku. Kupikir motorku hilang sudah, sudah bukan menjadi rizkiku lagi. Kuingat-ingat kembali....oalah...sepertinya tadi waktu aku parkir, tukang parkir ada yang menggeser sepeda motor dua atau tiga motor dekat posisi parkirku. Jangan-jangan motorku juga digeser tukang parkirnya, dan kulihat ke lapis berikutnya di sisi tempat parkir yang sama, tetapi ternyata juga tidak ada. Aku hampir putus asa, dan dengan tidak sengaja kulayangkan pandangan ke sisi parkir seberangnya. Ternyata mataku membentur sepeda motor yang tidak asing lagi di mataku. Aku tidak yakin tapi tetap kudekati dan kuteliti, ternyata benar...ini motorku.....

Aku tak habis pikir, di mana pikiran sang tukang parkir itu. Sengaja atau tidak kah ia memindahkan motor-motro yang diparkir. Memang ia merapikan dan menginginkan pemaksimalan lahan parkirnya, tapi kalau menggeser-geser terlalu jauh demikian...kan sangat membingungkan pelanggan dan tentunya tenaga yang ia keluarkan untuk menggeser motor tersebut kan juga tidak sedikit. Semoga ke depan dapat lebih baik penataan perparkiran dan petugasnya di pasar Segiri, sehingga pembeli merasa nyaman (belum kondisi pasar yang memang masih tradisional....juga perlu dibenahi). Syukur-syukur ada pihak yang berwenang mengurusi perpasaran membaca tulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hishnun lebih mirip siapa?